Anakku Guru terbaikku

Dulu saat ruhmu belum ditiupkan Tuhan di salah satu ruang dalam tubuhku. Aku sudah melukis wujudmu dalam benakku dengan begitu sempurna. Mata, hidung, rambut, senyummu, kegemaranmu, bahkan prestasimu. Semuanya tanpa terkecuali. Hingga saatnya kau benar-benar berdiam dalam ruang itu. Bulan-bulan berlalu dengan sujud berbekal cinta dan harap. Bahwa cinta akan mewujudkan lukisan di benak ibumu menjadi nyata. Harap akan membentukmu menjadi manusia yang sempurna. Tangismu menjawab doaku kala itu.....sempurna...sehat...dan aku tahu kau cerdas nak. Tiga tahun pertama aku menjagamu dengan indah. saat sebayamu meminta klepon ke ibu mereka dengan bilang "minta jajan yang ijo ma", kamu sudah bisa bilang "aku minta yang green ma!". Akupun masih ingat saat kau sebutkan nama hewan satu persatu dalam bahasa inggris dengan lancar di usia 2 tahun. Belum lagi saat kau ikuti gerakan sholat dengan tanpa cela. Untuk anak seusiamu tindakan thuma'ninah seperti itu adalah cinta yang ...